Minggu, 02 September 2012

Supaya Anak Tidak Terpengaruh Dampak Negatif TV: Temani!

Hampir mustahil memisahkan anak dari televisi hanya demi menghindarkan mereka dari efek negatifnya. Kehadiran televisi di lingkungan anak-anak sudah tidak dapat dihindarkan lagi. Bahkan, ketika Anda membatasi, anak tetap memiliki kesempatan untuk mengakses televisi. Lantas bagaimana menghindarkan anak dari dampak negatif televisi? Jawabannya sederhana, tapi tidak mudah, temani!

Namun, Dosen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Indonesia (FISIP UI), Nina Mutmainnah Armando, kembali menegaskan bahwa efek negatif televisi bisa dijauhkan hanya dengan kehadiran orangtua bersama anak-anak. Dengan demikian, orangtua tidak sekadar memagari anak dari televisi dengan membabi buta tetapi menjembatani mereka secara aktif melalui pendampingan.

"Pendekatannya adalah mendampingi aktif. Menjadi aktif itu dengan adanya penunjukkan mana yang baik, dan mana yang buruk. Informasi mengenai itu, menjadikan anak-anak untuk tidak menerima secara bulat-bulat, kita yang mendorong anak-anak untuk sadar, kemudian kritis," ungkapnya dalam workshop Literasi Media bertajuk "Menciptakan Masyarakat Melek Media", Kamis (30/8/2012) di gedung IASTH lantai 6 Pascasarjana Ilkom UI, Salemba, Jakarta.

Anak-anak, lanjutnya, termasuk golongan omnivision. Mereka menonton segala acara.

Televisi memiliki manfaat positif seperti mendekatkan hubungan keluarga, memberikan perasaan santai, merangsang percakapan antar keluarga, menjadi hiburan sehat, sumber informasi, memperluas cakrawala pandangan dan berpikir seorang anak. Namun, kini, anak-anak pun berpotensi besar terimbas efek negatifnya, bahkan sejak bayi. Pasalnya, televisi disebutkan memiliki daya tarik yang luar biasa bagi seorang bayi sekali pun.
Oleh karena itu, orangtua harus menciptakan imunitas anak-anak terhadap dampak negatif televisi sehingga nantinya bijak merespon setiap hal yang disaksikan dari televisi.

"Seringkali si anak menonton acara dengan tidak ada seleksi, di rumah juga tidak ada aturan atau pembatasan untuk menonton. Dampaknya, anak menjadi konsumtif, hedonis, menempatkan tv sebagai pelarian, menghambat kreativitas, agresif, dan tidak realistis, sulit berkonsentrasi, malas membaca, menunda waktu, dan masih banyak lagi," tambah Nina.

Pendampingan saat anak menonton menjadi langkah imunisasi yang mujarab untuk melindungi anak. Selain itu, lanjutnya, orangtua juga harus mengetahui klasifikasi program siaran televisi, mulai dari kategori SU (2+ atau cocok untuk semua umur), P (2-6 tahun), A (7-12 tahun), R (13-17 tahun), dan D (18+). Program siaran televisi saat ini sudah diwajibkan mencantumkan klasifikasi ini di layar televisi. sumber: Kompas

READ MORE - Supaya Anak Tidak Terpengaruh Dampak Negatif TV: Temani!

Minggu, 01 Juli 2012

Tips Menjaga Kamar Mandi Tetap Bersih: Cukup 5 Menit Per Hari

Menjaga kamar mandi tetap bersih terkadang semacam menjadi beban. Tidak cukup waktu adalah alasan yang paling sering muncul menjadi biang mengapa kamar mandi sampai kotor. Air dalam bak kotor, sisa sabun menempel di tembok, tumpahan sisa pasta gigi menempel dan berubah warna, noda kotoran di lantai kamar mandi, langit-langit kamar mandi dihiasi rumah laba-laba, dan sederet kotoran lain yang bisa anda tambahkan sendiri.

Apa betul kita tidak cukup punya waktu membersihkan kamar mandi di rumah kita sendiri? Kalau anda punya pembantu memang akan lain ceritanya. Kalau tidak ada pembantu bagaimana? Percayakah anda kalau anda cukup meluangkan waktu 5 menit saja per hari untuk menjaga kamar mandi anda tetap bersih?

kamar mandi kotorPerkirakan apa yang bisa anda lakukan di dalam kamar mandi selama 5 menit.

Sudah?

Nah, sekarang coba habiskan 5 menit itu tadi dengan melakukan seperti berikut ini:

  1. 1 menit pertama: bersihkan semua yang sekiranya tidak perlu ada di kamar mandi, seperti wadah shampoo botol atau sachet dan rambut di lubang pembuangan air. Supaya cepat, sediakan tempat sampah sebelumnya.
  2. 1 menit kedua: bersihkan seluruh permukaan kamar mandi, mulai dari tembok dan lantai.
  3. 1 menit ketiga: amati apa-apa yang belum bersih
  4. 1 menit keempat: bersihka kaca dan perabotan lain
  5. 1 menit terakhir: bersihkan yang lain

Pertanyaannya adalah cukupkah 1 menit untuk membersihkan lantai dan tembok? Cukup, kalau anda melakukannya setiap hari. Kotoran di lantai dan tembok kamar mandi menjadi sulit dibersihkan karena telah menempel lama. Kalau kotoran itu segera dibersihkan, anda bahkan tidak perlu menggunakan cairan pembersih apapun. Dan ini artinya penghematan yang lumayan loh.

Urutan di atas adalah urutan dasar saja. Tentu anda bisa mengubah urutannya sesuai dengan kehendak anda, atau bisa juga mengubah lamanya waktu setiap langkah. Intinya adalah 5 menit bukan waktu yang lama. Kalau kita bisa setiap hari menyempatkan diri membersihkan kamar mandi selama 5 menit saja, maka membersihkah kamar mandi tidak akan menjadi beban. Memang tetap paling tidak seminggu sekali kita harus menguras bak mandi. Tapi dengan menjaga kebersihan kamar mandi setiap hari, waktu yang digunakan untuk bersih-bersih besar menjadi bisa dikurangi. Itung-itung olah raga. Ada banyak orang dari kita yang harus dipaksa untuk berolah raga. Nah, dengan 5 menit membersihkan kamar mandi, kita juga paling tidak menggerakkan tubuh secara aktif selama 5 menit. Lumayan bukan?

READ MORE - Tips Menjaga Kamar Mandi Tetap Bersih: Cukup 5 Menit Per Hari

Rabu, 02 Mei 2012

Cara Alami Mengusir Tikus

Cara alami mengusir tikus tanpa alat dan obat-obatan | Tikus adalah binatang pengerat yang dianggap paling kuat bertahan sebagai hama di rumah selain kecoak dan semut. Mamalia satu ini memang hebat, sehingga seringkali kita kesulitan mengusirnya dari lingkungan rumah kita.

Tikus BesarSelain menjadi agen penyebar beberapa penyakit seperti pes dan disentri, tikus juga menjadi tertuduh utama untuk rusaknya peralatan di rumah. Sebagai binatang pengerat, tikus sering mengerat atau mengerikiti kabel, kursi, papan, almari, tidak jarang baju juga menjadi korban. Apalagi kalau terkena air kencingnya itu, hmm…. butuh beberapa botol penyegar ruangan untuk memulihkan kondisi segar dalam ruangan rumah kita. Nah, adakah cara mengusir tikus yang alami, tidak memakai obat-obatan kimia yang menyimpan bahaya? Ramah lingkungan? Dan tidak terlalu menerbitkan rasa bersalah kita sebagai sesama makhluk hidup? wkwkwk…

Sejak jaman dulu, orang sudah bermasalah dengan tikus ini. Maka, juga sudah ada banyak alat, obat, dan cara mengusir tikus dari rumah. Misalnya jebakan atau jepretan tikus itu. Mulai dari yang menjebak tikus tanpa membunuhnya sampai tipe jepretan yang kalau kena, anda akan disuguhi pemandangan ‘mengerikan’, entah kepala pecah, mocong patah, perut terburai, mata mencelat, dan sebagainya. Pokoknya tidak indah deh, saya memilih bentuk lain dech.

Mengusir tikus dengan racun tikus juga lebih sering mendatangkan masalah lain dari pada menyelesaikan masalahnya. Racun tikus tidak dengan serta merta membunuh tikus. Akibatnya, tikus bisa saja mati di tempat yang sempit dan sulit kita jangkau. Ketika tubuh matinya mulai membusuk, masalah kedua segera dimulai. Bau-nya itu bisa bikin seisi rumah berpuasa atau memilih makan diluar. Beberapa bahkan bisa muntah-muntah. Phew! Jadi ini juga bukan pilihan.

Di desa saya, kami punya cara agak unik, tapi lumayan sulit dilakukan, karena anda harus menjaga si tikus yang tertangkap tetap hidup sekaligus harus memegangnya. Ini sama sekali tidak mudah untuk beberapa orang. Kalau tergigit bisa demam. hehe…

Cara mereke begini: tangkap tikus hidup-hidup, kalau bisa usahakan si tikus tidak terluka dan kita dapat tikus yang sehat, masih muda, dan kuat. Macam cari calon tentara saja. Wkwkwk…. Kalau sudah dapat, pasangkan kelintingan yang biasa dipasang di kaki bayi itu di leher si tikus tangkapan yang akan kita jadikan tentara kita ini. Kalau sudah lepaskan. Hehe…. Si tikus tentara akan membuat teman-temannya menjauh karena takut dengan suara klintingannya. Cuman, pastikan suara klintingan tikus anda berbeda dengan suara klintingan tikus tetangga anda, jadi anda bisa mengenali tikus siapa yang sedang meronda. Hehehe….

Mengusir Tikus dengan daun Sirsak. Serius ini. Kog bisa daun sirsak mengusir tikus? Daun sirsak mengandung zat perangsang yang mengeluarkan aroma yang tidak disukai tikus. Sehingga tikus-tikus itu tidak lagi mendatangi rumah Anda. Cara ini selain ramah lingkungan juga bisa menimbulkan efek jera terhadap tikus-tikus tersebut. Begitu….

Caranya mudah kog, ambillah beberapa lembar daun sirsak. Yang muda ataupun yang tua sama saja. Taruhlah di sudut-sudut yang sering didatangi tikus, seperti di dapur, di bawah rak piring, atau di bawah meja kompor. Jika merasa sudah aman sampai daun itu mengering, bersihkanlah agar tidak terjadi penumpukan sampah.

Cara mengusir tikus dengan daun sirsak ini aman, ramah lingkungan, tidak punya efek buruk, anda juga tidak perlu bersinggungan dengan si den mas tikuse secara langsung. Kan? Silahkan dicoba….

READ MORE - Cara Alami Mengusir Tikus

Senin, 20 Februari 2012

Penyimpangan Penyimpangan Sosial

Penyimpangan Penyimpangan Sosial – Definisi/Pengertian – Bentuk – Penyebab – istilah-istilah | Penyimpangan sosial sebenarnya tidak hanya terjadi pada waktu sekarang saja. Sejak pertama kali menusia membentuk kelompok dan hidup bermasyarakat, yang kita sebut sebagai penyimpangan-penyimpangan sosial sudah terjadi. Dalam posting ini, kita akan melihat lebih dalam beberapa hal yang biasanya menjadi pokok bahasan penyimpangan sosial ini, mulai dari definisinya, bentuk-bentuk penyimpangan sosial, dan juga faktor penyebab penyimpangan sosial. Karena peyimpangan sosial adalah perilaku dari manusia, maka banyak juga yang menyebutnya sebagai perilaku menyimpang.

Definisi – Pengertian Penyimpangan Sosial

Penyimpangan sosial merupakan pokok bahasan yang sudah menjadi kajian ilmu sosial sejak lama. Tidak heran jika ada banyak rujukan mengenai pengertian penyimpangan sosial.

Menurut Robert M.Z. penyimpangan sosial adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma yang berlaku dalam sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang.

Sementara bagi James W. Van Der Zanden, perilaku menyimpang merupakan perilaku yang bagi sebagian orang dianggap sebagai suatu yang tercela dan di luar batas toleransi.

Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan perilaku menyimpang sebagai tingkah laku, perbuatan, atau tanggapan seseorang terhadap lingkungan yang bertentangan dengan norma-norma dan hukum yang ada di dalam masyarakat.

Tentu ada masih banyak lagi ahli yang memberi rumusan sedikit berbeda dari yang dikemukakan dua ahli di atas. Mari sekarang kita coba menggabungkan definisi keduanya. Kalau merujuk pada Robert M.Z., perilaku baru dianggap menyimpang jika sudah ada usaha dari yang berwenang untuk memperbaikinya, seperti juga yang disampaikan Van Der Zanden, jika sudah di luar batas toleransi. Sementara KBBI menyebut perilaku menyimpang secara lebih positif, yaitu sebagai ‘tanggapan seseorang terhadap lingkungan’, artinya pelaku penyimpangan sosial secara sadar bertindak tidak sesuai dengan norma dan hukum yang berlaku dalam suatu masyarakat tertentu. Kita perlu menggaris bawahi bagian ‘berlaku dalam suatu masyarakat tertentu’ karena setiap kelompok masyarakat memiliki kearifan mereka sendiri-sendiri, dengan sistem norma dan hukum yang berbeda pula. Apa yang dianggap sebagai sesuatu yang normal – baik –wajar di suatu kelompok bisa jadi sangat tidak normal – buruk – dan menyimpang di kelompok masyarakat yang lain. Contohnya:

  • Bertanya ‘mau kemana?’, ‘sendirian saja?’, ‘ada urusan apa?’ biasa dipakai masyarakat kita untuk mengawali pembicaraan dengan orang yang baru dikenal. Bagi masyarakat Eropa dan Amerika Utara, ini dianggap mengintervensi privasi. Sementara berbicara tentang cuaca untuk mengawali perbincangan kita anggap lucu dan tidak masuk akal.

Bentuk-bentuk Penyimpangan – Perilaku sosial

Bentuk-bentuk perilaku menyimpang dapat dibedakan menjadi dua, sebagai berikut.

Berdasarkan sifatnya, bisa dibedakan menjadi dua, yaitu:

  1. Penyimpangan bersifat positif. Penyimpangan bersifat positif adalah penyimpangan yang mempunyai dampak positif ter-hadap sistem sosial karena mengandung unsur-unsur inovatif, kreatif, dan memperkaya wawasan seseorang. Penyimpangan seperti ini biasanya diterima masyarakat karena sesuai perkembangan zaman. Misalnya emansipasi wanita dalam kehidupan masyarakat yang memunculkan wanita karier.
  2. Penyimpangan bersifat negatif. Penyimpangan bersifat negatif adalah penyimpangan yang bertindak ke arah nilai-nilai sosial yang dianggap rendah dan selalu mengakibatkan hal yang buruk.

Bentuk penyimpangan yang bersifat negatif antara lain sebagai berikut:

  1. Penyimpangan primer (primary deviation). Penyimpangan primer adalah penyimpangan yang dilakukan seseorang yang hanya bersifat temporer dan tidak berulang-ulang.
  2. Penyimpangan sekunder (secondary deviation). Penyimpangan sekunder adalah perilaku menyimpang yang nyata dan seringkali terjadi, sehingga berakibat cukup parah serta menganggu orang lain. Misalnya orang yang terbiasa minum-minuman keras dan selalu pulang dalam keadaan mabuk,

Berdasarkan pelakunya, kita bisa membedakannya menjadi:

1. Penyimpangan individual (individual deviation)
Penyimpangan individual adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang yang menyimpang dari norma-norma suatu kebudayaan yang telah mapan. Misalnya, seseorang bertindak sendiri tanpa rencana melaksanakan suatu kejahatan, Penyimpangan individu berdasarkan kadar penyimpangannya dibagi menjadi lima, yaitu sebagai berikut.

  1. Pembandel
  2. Pembangkang
  3. Pelanggar
  4. Perusuh atau penjahat
  5. Munafik

2. Penyimpangan kelompok (group deviation)
Penyimpangan kelompok adalah tindakan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang tunduk pada norma kelompok yang bertentangan dengan norma masyarakat yang berlaku. Misalnya, sekelompok orang menyelundupkan narkotika atau obat-obatan terlarang lainnya.

3. Penyimpangan campuran (combined deviation)
Penyimpangan seperti itu dilakukan oleh suatu golongan sosial yang memiliki organisasi yang rapi, sehingga individu ataupun kelompok didalamnya taat dan tunduk kepada norma golongan dan mengabaikan norma masyarakat yang berlaku. Misalnya, remaja yang putus sekolah dan pengangguran yang frustasi dari kehidupan masyarakat, dengan di bawah pimpinan seorang tokoh mereka mengelompok ke dalam organisasi rahasia yang menyimpang dari norma umum (geng-geng anak nakal).

Penyebab Penyimpangan Perilaku Sosial

Menurut Wilnes dalam bukunya Punishment and Reformation sebab-sebab penyimpangan/kejahatan dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut :

  1. Faktor subjektif adalah faktor yang berasal dari seseorang itu sendiri (sifat pembawaan yang dibawa sejak lahir).
  2. Faktor objektif adalah faktor yang berasal dari luar (lingkungan). Misalnya keadaan rumah tangga, seperti hubungan antara orang tua dan anak yang tidak serasi.

Untuk lebih jelasnya, berikut diuraikan beberapa penyebab terjadinya penyimpangan seorang individu (faktor objektif), yaitu

  1. Ketidaksanggupan menyerap norma-norma kebudayaan. Seseorang yang tidak sanggup menyerap norma-norma kebudayaan ke dalam kepribadiannya, ia tidak dapat membedakan hal yang pantas dan tidak pantas. Keadaan itu terjadi akibat dari proses sosialisasi yang tidak sempurna, misalnya karena seseorang tumbuh dalam keluarga yang retak (broken home). Apabila kedua orang tuanya tidak bisa mendidik anaknya dengan sempurna maka anak itu tidak akan mengetahui hak dan kewajibannya sebagai anggota keluarga.
  2. Proses belajar yang menyimpang. Seseorang yang melakukan tindakan menyimpang karena seringnya membaca atau melihat tayangan tentang perilaku menyimpang. Hal itu merupakan bentuk perilaku menyimpang yang disebabkan karena proses belajar yang menyimpang. karier penjahat kelas kakap yang diawali dari kejahatan kecil-kecilan yang terus meningkat dan makin berani/nekad merupakan bentuk proses belajar menyimpang.
  3. Ketegangan antara kebudayaan dan struktur sosial. Terjadinya ketegangan antara kebudayaan dan struktur sosial dapat mengakibatkan perilaku yang menyimpang. Hal itu terjadi jika dalam upaya mencapai suatu tujuan seseorang tidak memperoleh peluang, sehingga ia mengupayakan peluang itu sendiri, maka terjadilah perilaku menyimpang.
  4. Ikatan sosial yang berlainan. Setiap orang umumnya berhubungan dengan beberapa kelompok. Jika pergaulan itu mempunyai pola-pola perilaku yang menyimpang, maka kemungkinan ia juga akan mencontoh pola-pola perilaku menyimpang.
  5. Akibat proses sosialisasi nilai-nilai sub-kebudayaan yang menyimpang. Seringnya media massa menampilkan berita atau tayangan tentang tindak kejahatan (perilaku menyimpang)Hal inilah yang dikatakan sebagai proses belajar dari sub-kebudayaan yang menyimpang.

Istilah – Istilah Terkait

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.

Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu.

Kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat. Kelompok juga dapat memengaruhi perilaku para anggotanya.

Norma dalam sosiologi adalah seluruh kaidah dan peraturan yang diterapkan melalui lingkungan sosialnya.

Konformitas adalah suatu jenis pengaruh sosial saat individu mengubah sikap dan tingkah laku mereka agar sesuai dengan norma sosial yang ada.

Interaksi sosial merupakan suatu fondasi dari hubungan yang berupa tindakan yang berdasarkan norma dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan di dalam masyarakat.

Perilaku manusia adalah sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh manusia dan dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan, persuasi, dan/atau genetika.

Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana dimana dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.

sumber: Anne Ahira, Wikipedia

Contoh Penyimpangan Sosial: (foto)

contoh penyimpangan sosial pelacurancontoh penyimpangan sosial mencopetcontoh penyimpangan sosial mengkonsumsi narkotikacontoh penyimpangan sosial siswi merokokcontoh penyimpangan sosial berciuman di muka umumcontoh penyimpangan sosial menikahi anak di bawah umur

READ MORE - Penyimpangan Penyimpangan Sosial

my favourite blogs